This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Thursday 23 January 2020

Good Corporate Governance

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

Sekarang ini, dunia usaha semakin berkembang dan membutuhkan pengelolaan yang semakin baik dan sehat. Etika bisnis tidak disangkal lagi memiliki peran yang sangat besar dalam hal tersebut. Menerapkan etika bisnis secara konsisten sehingga dapat mewujudkan iklim usaha yang sehat, efisien dan transparan merupakan salah satu sumbangsih besar yang dapat diberikan oleh dunia usaha untuk mendorong terciptanya pasar yang efisien, transparan dan mampu memberikan manfaat yang besar bagi seluruh stakeholder-nya.
Saat ini seringkali muncul pertanyaan apakah etika bisnis merupakan suatu hal yang penting bagi perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. Etika bisnis dianggap sebagai suatu hal yang merepotkan yang seandainya tidak diindahkan pun suatu bisnis tetap dapat berjalan dengan baik dan memberikan keuntungan.
Berangkat dari hal itu, peran etika sangat besar dalam melakukan kegiatan bisnis, maka sudah selayaknya perusahaan menerapkan suatu prinsip Good Corporate Governance yang dapat digunakan sebagai salah satu alatnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian tentang GGC (Good Corporate Govarnance) ?
2. Apa Prinsip-prinsip GGC ?
3. Apa Peranan etika bisnis dalam penerapan GCG ?
4. Bagaimana Kerangka kerja pengambilan keputusan etis ?
5. Bagaimana Pendekatan filosofi pengambilan keputusan etis ?
6. Apa Aturan praktis untuk pengambilan keputusan etis ?
7. Apa Kepentingan dasar para pemangku kepentingan ?
8. Bagaimana Analisis dampak pengaku kepentingan ?
9. Bagaimana Langkah-langkah menuju sebuah keputusan etis ?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian tentang GGC (Good Corporate Govarnance) ?
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip GGC ?
3. Untuk mengetahui peranan etika bisnis dalam penerapan GCG ?
4. Untuk mengetahui kerangka kerja pengambilan keputusan etis ?
5. Untuk mengetahui pendekatan filosofi pengambilan keputusan etis ?
6. Untuk mengetahui aturan praktis untuk pengambilan keputusan etis ?
7. Untuk mengetahui kepentingan dasar para pemangku kepentingan ?
8. Untuk mengetahui analisis dampak pengaku kepentingan ?
9. Untuk mengetahui langkah-langkah menuju sebuah keputusan etis ?














BAB II
PEMBAHASAN


A. Pengertian Good Corporate Governance (GCG)
Good Corporate Governance pada dasarnya merupakan suatu sistem (input, proses, output) dan seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara berbagai pihak yang kepentingan (stakeholders) terutama dalam arti sempit hubungan antara pemegang saham, dewan komisaris, dan dewan direksi demi tercapainya tujuan perusahaan.
Berikut pengerti GCG menurut beberapa pakar sebagai berikut :
Ø Menurut Cadbury Commitee of United Kingdom (1922) :” Seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengurus (pengelola) perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta para pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau dengan kata lain suatu sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan”.
Ø Muh. Effendi (2009) dalam bukunya The Power of Good Corporate Governance, pengertian GCG adalah suatu sistem pengendalian internal perusahaan yang memiliki tujuan utama mengelola risiko yang signifikan guna memenuhi tujuan bisnisnya melalui pengamanan aset perusahaan dan meningkatkan nilai investasi pemegang saham dalam jangka panjang.
Ø Soekrisno Agoes (2006), Tata Kelola Perusahaan yang baik adalah : Sistem yang mengatur hubungan peran Dewan Komisaris, peran Direksi, pemegang saham, dan pemangku kepentingan lainnya. Disebut juga sebagai suatu proses yang transparan atas penentuan tujuan perusahaan, pencapaiannya dan penilaian kinerjanya.
Ø  Wahyudi Prakarsa (dalam Sukrisno Agoes, 2006) menjelaskan tatakelola perusahaan yang baik adalah “Mekanisme administratif yang mengatur hubungan-hubungan antara manajemen perusahaan, komisaris, direksi, pemegang saham, dan kelompok-kelompok kepentingan yang lain. Dimana hubungan ini dimanifestasikan dalam bentuk aturan permainan dan sistem insentif sebagai kerangka kerja yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan, cara pencapaian tujuan serta pemantauan kinerja yang dihasilkan”.
            Dari pendapat pakar diatas dapat dikatakan bahwa good corporate governance (GCG) adalah seperangkat peraturan yang mengatur, mengelola dan mengawasi hubungan antara para pengelola perusahaan dengan stakeholders disuatu perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan. Perusahaan yang melakukan peningkatan pada kualitas GCG menunjukan peningkatan penilaian pasar, sedangkan perusahaan yang mengalami penurunan kualitas GCG, cenderung menunjukan penurunan pada penilaian pasar (Cheung, 2011).
B. Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance
1. Transparency (keterbukaan informasi)
Secara sederhana bisa diartikan sebagai keterbukaan informasi. Dalam mewujudkan prinsip ini, perusahaan dituntut untuk menyediakan informasi yang cukup, akurat, tepat waktu kepada segenap stakeholders-nya.
2. Accountability (akuntabilitas)
Akuntabilitas adalah kejelasan fungsi, struktur, sistem dan pertanggungjawaban elemen perusahaan.  Apabila prinsip ini diterapkan secara efektif, maka akan ada kejelasan akan fungsi, hak, kewajiban dan wewenang serta tanggung jawab antara pemegang saham, dewan komisaris dan dewan direksi.
3. Responsibility (pertanggung jawaban)
Bentuk pertanggung jawaban perusahaan adalah kepatuhan perusahaan terhadap peraturan yang berlaku, diantaranya, masalah pajak, hubungan industrial, kesehatan dan keselamatan kerja, perlindungan lingkungan hidup, memelihara lingkungan bisnis yang kondusif bersama masyarakat dan sebagainya. Dengan menerapkan prinsip ini, diharapkan akan menyadarkan perusahaan bahwa dalam kegiatan operasionalnya, perusahaan juga mempunyai peran untuk bertanggung jawab kepada shareholder juga kepada stakeholders-lainnya.
4. Indepandency (kemandirian)
Intinya, prinsip ini mensyaratkan agar perusahaan dikelola secara profesional tanpa ada benturan kepentingan dan tanpa tekanan atau intervensi dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku.

5. Fairness (kesetaraan dan kewajaran)
Prinsip ini menuntut adanya perlakuan yang adil dalam memenuhi hak stakeholder sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Diharapkan fairness dapat menjadi faktor pendorong yang dapat memonitor dan memberikan jaminan perlakuan yang adil di antara beragam kepentingan dalam perusahaan.
C. Peranan Etika Bisnis dalam Penerapan GCG
1. Nilai Etika Perusahaan (Company Ethics Value)
Kepatuhan pada kode etik ini merupakan hal yang sangat penting untuk mempertahankan dan memajukan reputasi perusahaan sebagai karyawan dan para pimpinan perusahaan yang bertanggung jawab, dimana pada akhirnya akan memaksimalkan nilai pemegang saham. Beberapa nilai-nilai etika perusahaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip GCG, yaitu kejujuran, tanggung jawab, saling percaya, keterbukaan dan kerja sama. Sebagai contoh yang sering kita ketahui yaitu kode etik yang harus dipatuhi oleh seluruh karyawan dan pimpinan perusahaan, antara lain masalah informasi rahasia dan bentuan kepentingan.
1. Code of Corporate and Business Conduct
merupakan implementasi salah satu prinsip Good Corporate Governance (GCG). Kode etik tersebut menuntut karyawan & pimpinan perusahaan untuk melakukan prakter-praktek etik bisnis yang terbaik di dalam semua hal yang dialakukan atas nama peusahaan. Dengan tujuan agar prinsip etika bisnis menjadi budaya perusahaan (corporate culture), maka seluruh karyawan dan para pimpinan perusahaan akan berusaha memahami dan berusaha mematuhi “mana yang boleh” dan mana yang tidak boleh dilakukan dalam aktivitas bisnis perusahaan. Pelanggaran atas kode etik merupakan hal yang serius, bahkan dapat termasuk kategori pelanggaran hukum.
Contoh :
Di Indonesia dengan Topik : The Challenges of Legal Profession in The Corrupt Society (Gayus Lumbuun, 2008), yang memaparkan
(1) penegakan hukum pembrantas korupsi,
(2) substansi/norma hukum kebijakan pemberantas KKN,
(3) kelembagaan/ struktur hukum pemberantas KKN,
(4) budaya hukum (legal culture dalam kebijakan pemberantas KKN).

D. Kerangka Kerja Pengambilan Keputusan Etis
Sebagai respon terhadap keputusan yang dapat dipertahankan secara etis, kerangka ini menyertakan persyaratan tradisional untuk profitabilitas dan legalitas. Serta persyaratan yang dapat ditampilkan filosofis secara penting dan baru-baru ini dituntut oleh pemangku kepentingan. Hal ini dirancang untuk meningkatkan pertimbangan etis dengan menyediakan :
a. Pengetahuan dalam identifikasi dan menganalisis isu-isu penting yang harus dipertimbangkan dan pertanyaan atau tantangan yang harus diungkap,
b. Pendekatan untuk menggabungkan dan menerapkan keputusan faktor yang relevan ke dalam tindakan praktis.
Kerangka kerja pengambilan keputusan etis (EDM) menilai etiskalitas keputusan atau tindakan yang dibuat dengan melihat :
a.    konsekuensi atau diciptakan offness baik dalam hal manfaat atau biaya,
b.    hak dan kewajiban yang terkena dampak,
c.    keadilan yang terlibat,
d.   motivasi atau kebajikan yang diharapkan.

E. Pendekatan Filosofi Pengambilan Keputusan Etis
1. Konsekuensialisme, Utilitarianisme, atau Teleologi
Pelaku Konsekuensialisme sungguh-sungguh dalam memaksimalkan manfaat yang dihasilkan oleh keputusan.Paham ini berpegang pada prinsip bahwa suatu tindakan itu benar secara moral jika dan hanya jika tindakan itu memaksimalkan manfaat bersih. Dengan kata lain, suatu tindakan dan juga keputusan disebut etis jika konsekuensi yang menguntungkan lebih besar daripada konsekuensi yang merugikan. Utilitarianisme klasik berkaitan dengan utilitas keseluruhan, mencakup keseluruhan varian, oleh karena itu hanya dari manfaat parsial dalam pengambilan keputusan etis dalam konteks bisnis, profesional dan organisasi. Konsekuensialisme dan utilitarianisme berfokus pada hasil atau akhir dari tindakan, maka disebut juga teleological.
Menurut AACSB Pendekatan konsekuensialisme mengharuskan untuk menganalisis keputusan dalam hal kerugian dan manfaatnya bagi pemangku kepentingan dan untuk mencapai sebuah keputusan yang menghasilkan kebaikan dalam jumlah besar. Konsekuensialisme berpendapat bahawa sebuah perbuatan benar secara moral jika dan hanya jika tindakan tersebut mampu memaksimalkan kebaikan bersih. Dengan kata lain, tindakan dan sebuah keputusan akan menjadi etis jika konsekuensi positif lebih besar daripada konsekunsi negatifnya.
2. Deontologi
Berbeda dengan konsekuensialisme, deontologi berfokus pada kewajiban dan tanggung jawab yang memotivasi suatu keputusan atau tindakan dan bukan pada konsekuensi dari tindakan. Tindakan yang didasarkan pada pertimbangan kewajiban, hak, dan keadilan sangat penting bagi professional, direktur, dan eksekutif yang diharapkan memenuhi kewajibannya. Menambah konsekuensialisme dengan analisis deontologi secara khusus termasuk perlakuan yang adil akan menjaga terhadap situasi dimana untuk kepentingan apa pertimbangan konsekuensi yang menguntungkan akan diperbolehkan untuk membenarkan tindakan ilegal atau tidak etis dalam mencapai tujuan.
3. Virtue Ethics (Etika Kebajikan)
Kalau kedua pendekatan tadi menekankan pada konsekuensi dari tindakan atau tanggung jawab, hak dan prinsip-prinsip sebagai panduan untuk membenarkan kebiasaan moral, etika kebajikan berkaitan dengan aspek motivasi dari karakter moral yang ditunjukkan oleh pengambil keputusan. Kebajikan adalah karakter yang membuat orang bertindak etis dan membuat orang tersebut menjadi manusia yang bermoral. Menurut AACSB etika kebajikan berfokus pada karakter atau integrasi moral para pelaku dan melihat pada moral masyarakat, seperti masyarakat profesional, untuk membantu mengidentifikasi isu-isu etis dan panduan tindakan etis.





F. Aturan Praktis untuk Pengambilan Keputusan Etis
1. Etika Intuisi : melakukan menurut “firasat”.
2. Imperatif Kategoris : jangan mengadopsi prinsip – prinsip tindakan.
3. Etika Profesi : melakukan dengan bisa menjelaskan di depan komite dari rekanoreka profesional (berdasarkan etika keperawatan).
4. Prinsip Utilitarian : melakukan yang terbaik untuk jumlah terbesar.
5. Prinsip Kebijakan : melakukan apa yang menunjukkan kebijakan yang diharapkan.

G. Kepentingan Dasar Para Pemangku Kepentingan
Pemangku kepentingan merupakan aktor-aktor kunci dalam pengembangan
komunitas. Mereka dapat terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Keterlibatan
pemangku kepentingan tersebut akan membawa dampak bagi keberlangsungan komunitas (Race dan Millar, 2006).
Pemangku kepentingan yang terlibat juga akan merasakan dampak
dan manfaat yang timbul (Gonsalves et al, 2005).
Setiap pemangku kepentingan mempunyai berbagai kemungkinan dapat melalukan disfungsi peran. Disfungsi peran tersebut tentunya akan membawa dampak negatif bagi keberlanjutan komunitas yang terbentuk. Hal tersebut dikarenakan, pemangku kepentingan yang berkecimpung secara langsung dalam upaya pembentukan dan pengembangan komunitas tidak melakukan peran yang semestinya. Pemangku kepentingan dapat berupa organisasi, komunitas, kelompok sosial ekonomi,
pemerintah, atau lembaga yang berasal dari berbagai dimensi pada setiap tingkat golongan masyarakat. Setiap subyek tersebut mempunyai potensi, sumberdaya dan
kebutuhan masing-masing. Keterlibatannya dalam pelaksanaan suatu aktivitas (baik terkait pembangunan maupun tidak) disesuaikan dengan kapasitas yang dimiliki. Penting untuk diingat bahwa kebutuhan masing-masing pemangku kepentingan harus terwakili dalam proses pengambilan keputusan. Hal tersebut dikarenakan akan mempengaruhi tingkat kepuasan dari setiap pemangku kepentingan terhadap hasil kegiatan yang sedang
dilaksanakan. Pemangku kepentingan dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok. Kelompok tersebut adalah pemangku kepentingan utama, penunjang, dan kunci Pemangku kepentingan utama merupakan pemangku kepentingan yang menerima dampak positif dan negatif dari suatu kegiatan. Pemangku kepentingan penunjang merupakan perantara yang membantu proses penyampaian kegiatan. Pemangku kepentingan kunci yakni yang mempunyai pengaruh kuat atau penting terkait dengan masalah, kebutuhan, dan perhatian terhadap kelancaran kegiatan. Pendapat lain mengatakan bahwa, pemangku kepentingan dapat dibagi menjadi pemangku kepentingan seKtor swasta, sektor publik dan masyarakat sipil (Start dan Hovland, 2010). Berdasarkan
pengertian mengenai pemangku kepentingan tersebut, maka dua klasifikasi pemangku
kepentingan tersebut sama saja, yaitu pemangku kepentingan utama sama dengan masyarakat sipil, sektor swasta sama dengan penunjang, dan sektor publik sama dengan
pemangku kepentingan kunci.

H. Analisis Dampak Pengaku Kepentingan
Dalam pendekatan tradisional pengambilan keputusan :
1. Pendekatan Pertanyaan Tradisional
Keputusan yang diusulkan ditantang dengan mengajukan semua pertanyaan. Jika respon negatif timbul (atau lebih dari satu) ketika semua lima pertanyaan diajukan/dipertanyakan,  maka pengambil/pembuat keputusan dapat mencoba untuk merevisi tindakan yang diusulkan untuk menghapus dan/atau mengimbangi jawaban negatif itu. Apabila proses revisi berhasil, maka usulan menjadi etis. Jika tidak,  proposal harus ditinggalkan karena tidak etis. Bahkan, jika tidak ada tanggapan negatif ketika pertanyaan ditanyakan diawal, sebuah upaya harus dilakukan untuk memperbaiki tindakan yang diusulkan menggunakan lima pertanyaan sebagai panduan. Urutan mengajukan pertanyaan tidak penting, tapi semua dari empat pertanyaan pertama harus ditayangkan untuk memastikan bahwa pengambil
keputusan tidak mengabaikan dampak dari bidang yang penting. Beberapa permasalahan etika tidak rentan terhadap pemeriksaan dengan 5
pertanyaan jika dibandingkan dengan pendekatan lain yang diuraikan dalam bagian berikutnya.



2. Pendekatan Standar Moral
Pendekatan standar moral untuk analisis dampak stakeholder yang dibangun langsung pada kepentingan mendasar dari stakeholder. Hal ini agak lebih umum dalam fokus dari pendekatan 5-pertanyaan, dan memimpin pengambil keputusan untuk analisis yang lebih luas berdasarkan keuntungan bersih bukan hanya profitabilitas         sebagai tantangan pertama dari keputusan yang diusulkan. Akibatnya, ia menawarkan sebuah kerangka yang lebih cocok untuk pertimbangan keputusan yang memiliki dampak signifikan di luar korporasi dari kerangka kerja 4-pertanyaan. Pertanyaan berfokus pada keadilan distributif, atau keadilan, ditangani dengan cara yang sama seperti dalam pendekatan 5-pertanyaan.

3. Pendekatan Pastin
Pastin menggunakan konsep etika aturan dasar untuk apture gagasan bahwa individu dan organisasi memiliki aturan-aturan dasar atau nilai-nilai fundamental yang mengatur perilaku mereka atau perilaku yang diinginkan. Jika keputusan dipandang menyinggung nilai-nilai ini, ada kemungkinan bahwa di senchamtment atau relatiation akan terjadi. Sayangnya, hal ini dapat menyebabkan pemecatan seorang karyawan yang bertindak tanpa pemahaman aturan dasar etika baik dari organisasi pengusaha yang terlibat. Dalam rangka untuk memahami aturan dasar yang berlaku untuk benar mengukur komitmen organisasi untuk proposal dan untuk melindungi pembuat keputusan. Pastin menunjukkan bahwa pemeriksaan keputusan masa lalu atau tindakan dibuat. Ia menyebut ini pendekatan reverse engineering keputusan, karena upaya ini dilakukan untuk mengambil keputusan masa lalu terpisah untuk melihat bagaimana dan mengapa mereka dibuat. Pastin menggunakan konsep etika aturan dasar untuk apture gagasan bahwa individu dan organisasi memiliki aturan-aturan dasar atau nilai-nilai fundamental yang mengatur perilaku mereka atau perilaku yang diinginkan. Jika keputusan dipandang menyinggung nilai-nilai ini, ada kemungkinan bahwa di senchamtment atau relatiation akan terjadi.



I. Langkah-Langkah Menuju Sebuah Keputusan Etis
1. Menentukan fakta-fakta
2. Mengidentifikasi para pemegang kepentingan dan mempertimbangkan situasi-situasi dari sudut pandang mereka
3. Mempertimbangkan alternatif-alternatif yang tersedia juga disebut dengan “imajinasi moral”
4. Mempertimbangkan bagaimana sebuah keputusan dapat memengaruhi para pemegang kepentingan, membandingkan dan mempertimbangkan alternatif-alternatif berdasarkan :
a. Konsekuensi-konsekuensi
b. Kewajiban-kewajiban, hak-hak, prinsip-prinsip
c. Dampak bagi integritas dan karakter pribadi
5. Membuat sebuah keputusan
6. Memantau hasil

















BAB II
PENUTUP


A. Kesimpulan

Good governance dapat diartikan sebagai kepemerintahan yang baik atau penyelenggaraan pemerintahaan yang bersih dan efektif, sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku. Pemerintahan mencakup ruang lingkup yang luas, termasuk bidang politik, ekonomi dan sosial mulai dari proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan hingga pelaksanaan dan pengawasan. Jadi Good Corporate Governance pada dasarnya merupakan suatu sistem (input, proses, output) dan seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara berbagai pihak yang kepentingan (stakeholders) terutama dalam arti sempit hubungan antara pemegang saham, dewan komisaris, dan dewan direksi demi tercapainya tujuan perusahaan.
B. Saran
Untuk mengatasi kejahatan bisnis/ekonomi yang terjadi seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang telah melahirkan revolusi industri perdagangan, perbankan dan khusunya korporasi, dalam skala global, sebaiknya semua Negara memperkuat komitmen politiknya untuk lebih memartabatkan kegiatan ekonomi dan bisnis. Dengan begitu, kemakmuran dan kesejahteraan dapat terwujud. Selain itu perlu juga diperkuat komitmen moralnya untuk tetap konsisten menjalankan sebuah misi penting,  yaitu mewujudkan keadilan, kebenaran, kejujuran, penegak hukum, penegak etika dan peningkatan ras kompetensi secara fair rasional dan berkemanusiaan.







DAFTAR PUSTAKA

https://syar1fudin.wordpress.com/2011/11/02/peranan-etika-bisnis-dalam-penerapan-good-corporat-governance/

https://id.wikipedia.org/wiki/Pemangku_kepentingan



Makalah Tentang Virus Komputer

BAB I
PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang
Saat Ini, pastilah kita semua selaku konsumen/pengguna jasa komputer dan jaringan ( internet ) sudah sangat sering mendengar istilah ‘virus’ yang terkadang meresahkan kita. Tulisan ini akan mengupas lebih jauh mengenai virus, yang nantinya diharapkan dapat membuat  kita  semua mengerti dan memahami tentang virus.
virus  merupakan sebuah ancaman bagi computer kita dan juga ancman bagi semua media penimpanan data yang kita miliki. sangat ini virus berkembang begitu pesat dan tidak hanya  virus dunia saja berbahaya virus local juga kalah bahayanya bagi media penyimanan yang kita miliki. dalam hal ini bukan  orang tidak  ketakutann dengan yang namanya virus, sekarang sudah banyak insan-insan yang kreatif yang bisa meraup keuntungan dengan memamfaat virus ini seperti halnya dengan adanya penciptaan anti virus. dari  itu  pada kesempatan ini  penulis akan beberkan mengenai virus, kriteria virus, macam-macam virus, beberapa cara penyebaran virus, cara mengatasi virus,  jenis-jenis anti virus dan lain sebagainya.

1.2       Rumusan Masalah
Makalah ini terfokoskan pada 6 ( enam ) masalah yang akan dibahas penulis yaitu :
· Jelaskan sejarah Virus Komputer ?
· Apa saja kriteria Virus Komputer ?
· Sebutkan macam-macam Virus Komputer ?
· Beberapa cara penyebaran virus Komputer ?
· Bagaimana Cara Mengatasi Virus Komputer ?
· Jenis-jenis anti-virus ?



1.3       Tujuan Penulisan
Makalah ini disusun dengan tujuan :
· Mengetahui tentang sejarah virus komputer.
· Mengetahui kriteria-kriteria virus komputer.
· Mengetahui macam-macam virus komputer.
· Mengetahui cara penyebaran virus komputer.
· Mengetahui tentang bagainana cara mengatasi virus komputer.
· Mengetahui jenis-jenis anti-virus
1.4       Batasan Masalah                                 
Di dalam penyusunan tugas ini, batasan masalah bertujuan untuk memudahkan perancangan dan menghindari adanya kegiatan di luar sasaran yang diinginkan, sehingga diperlukan batasan masalah. Adapun batasan dari penulisan  tugas ini adalah sebagai berikut:
1. Pembahasan hanya mengenai Virus Komputer.
2. Membahas macam-macam Virus Komputer.
3. Pembahasan mengenai beberapa cara penyebaran virus Komputer.
4. Membahas cara mengatasi Virus Komputer.
5. Membahas jenis-jenis antivirus.



BAB ll
PEMBAHASAN
2.1       Sejarah Virus Komputer
SEJARAH VIRUS KOMPUTER-Adanya perusahaan informasi teknologi yang mengkhususkan diri dalam keamanankomputer tidak mengherankan. Sekarang ini diketahui ada lebih dari 70.000 virus komputer. Program pencegahan virus pun jadi kebutuhan dan selalu perlu selalu diperbaharui. Sejarah virus yang mengindap pada komputer menurut catatan Daniel Tynan dari PC World berawal dari tahun1982. Kala itu tersebar melalui disket untuk Apple II dan dinamai Elk Cloner. Pada layar monitor akan terpajang tulisan yang diakhiri dengan kata-kata,”Yes it’s –Cloner!” Istilah virus sendiri digunakan mulai tahun 1983 oleh seorang pelajar dari University of Southern California (USC) bernama Fred Cohen. Definisinya adalah program komputer yang bisa mereplikasi dan dapat menghancurkan program.Virus pertama yang menjangkit komputer tipe IBM disebut Brain. Muncul tahun 1986 dan tersimpan melalui disket 360KB. File teks yang terdapat di dalamnya juga memuat nama penciptanya dua bersaudara asal Pakistan, Basit dan Amjad Farooq Alvi. Sebuah virus eksperimental secara tidak sengaja lolos dari laboratorium di Israel. Virus itu bernama Jerusalem dan menyerang pada tanggal 13 hari Jumat. Seluruh program yang terkena pada hari itu akan terhapus. Sedangkan worm pertama, sejenis virus namun tidak bisa mereplikasi, yang menyebar melalui jaringan internet, muncul tahun 1988. Dibuat oleh mahasiswa S1 Robert Morris Jr, worm menyebabkan kerugian antara 10 hingga100 juta dolar pada sistem 6000 Unix. Hingga awal dekade 90an jumlah virus yang diketahui baru mencapai 300.Baru pada tahun 1992 virus yang mendapat perhatian besar media massa bernama Michelangelo. Dibuat agar beroperasi pada 6 Maret ( hari kelahiran pelukis mural terkenal dari Italia) virus ini berhasil menjangkiti 5000 hingga 10.000 perangkat komputer. Selain virus di boot sector yang muncul pada 1987 bernama Stoned yang tidak merusak apapun, kemudian muncul berbagai tipuan virus yang melanda dunia. Tipuan virus melalui jaringan internet yang ternyata tidak membahayakan adalah Good Time yang dikabarkan menyebar melalui internet pada tahun 1994. Sejak itu kerap kali kasus semacam Good Time terjadi. Tahun 1995 hingga 1997 baru muncul virus yang sama-sama menyerang komputer berbasis Apple-Macintosh maupun IBM-Windows. Pada pertengahan dekade 90an sudah dikenal hingga 10.000 virus. Dan awal milenium baru sudah mencapai 70.000. Kita masih baru di titik awal, demikian pendapat para pakar bidang ini.
2.2       Kriteria Virus
Suatu program yang disebut virus baru dapat dikatakan adalah benar benar virus apabila minimal memiliki 5 kriteria :
1.  Kemampuan untuk mendapatkan informasi
Pada umumnya suatu virus memerlukan daftar nama-nama file yang ada dalamsuatu directory, untuk apa? agar dia dapat mengenali program program apasaja yang akan dia tulari,semisal virus makro yang akan menginfeksi semuafile berekstensi *.doc setelah virus itu menemukannya, disinilah kemampuanmengumpulkan informasi itu diperlukan agar virus dapat membuat daftar/data semua file, terus memilahnya dengan mencari file-file yang bisaditulari.Biasanya data ini tercipta saat program yang tertular/terinfeksiatau bahkan program virus ini dieksekusi. Sang virus akan segera melakukan pengumpulan data dan menaruhnya di RAM (biasanya :P ) , sehingga apabilakomputer dimatikan semua data hilang tetapi akan tercipta setiap program bervirus dijalankan dan biasanya dibuat sebagai hidden file oleh virus .
1. Kemampuan memeriksa suatu program
Suatu virus juga harus bias untuk memeriksa suatu program yang akanditulari, misalnya ia bertugas menulari program berekstensi *.doc, diaharus memeriksa apakah file dokumen ini telah terinfeksi ataupun belum,karena jika sudah maka dia akan percuma menularinya 2 kali. Ini sangat berguna untuk meningkatkan kemampuan suatu virus dalam hal kecepatanmenginfeksi suatu file/program.Yang umum dilakukan oleh virus adalahmemiliki/ memberi tanda pada file/program yang telah terinfeksisehingga mudah untuk dikenali oleh virus tersebut . Contoh penandaanadalah misalnya memberikan suatu byte yang unik disetiap file yangtelah terinfeksi.
1. Kemampuan untuk menggandakan diri
Kalo ini emang virus “bang-get”, maksudnya tanpa ini tak adalah virus.Inti dari virus adalah kemampuan mengandakan diri dengan cara menulari program lainnya. Suatu virus apabila telah menemukan calon korbannya(baik file atau program) maka ia akan mengenalinya dengan memeriksanya, jika belum terinfeksi maka sang virus akan memulai aksinya untuk menularidengan cara menuliskan byte pengenal pada program/ file tersebut,danseterusnya mengcopikan/menulis kode objek virus diatas file/programyang diinfeksi. Beberapa cara umum yang dilakukan oleh virus untuk menulari/ menggandakan dirinya adalah:
a)   File/Program yang akan ditulari dihapus atau diubah namanya. Kemudian diciptakan suatu file menggunakan nama itu dengan menggunakan virus tersebut (maksudnya virus mengganti namanya dengan nama file yang dihapus) .
b)   Program virus yang sudah di eksekusi/load ke memori akan langsung menulari file-file lain dengan cara menumpangi seluruh file/program yang ada.
1.  Kemampuan mengadakan manipulasi
Rutin (routine) yang dimiliki suatu virus akan dijalankan setelah virusmenulari suatu file/program. isi dari suatu rutin ini dapat beragammulai dari yang teringan sampai pengrusakan. rutin ini umumnya digunakanuntuk memanipulasi program ataupun mempopulerkan pembuatnya! Rutin inimemanfaatkan kemampuan dari suatu sistem operasi (Operating System) ,sehingga memiliki kemampuan yang sama dengan yang dimiliki sistemoperasi. misal:
· Membuat gambar atau pesan pada monitor
· Mengganti/mengubah ubah label dari tiap file,direktori,atau label daridrive di pc
· Memanipulasi program/file yang ditulari
· Merusak program/file
· Mengacaukan kerja printer , dsb





1. Kemampuan Menyembunyikan diri
Kemampuan Menyembunyikan diri ini harus dimiliki oleh suatu virus agar semua pekerjaan baik dari awal sampai berhasilnya penularan dapat terlaksana.langkah langkah yang biasa dilakukan adalah:
· Program asli/virus disimpan dalam bentuk kode mesin dan digabung dengan program lain yang dianggap berguna oleh pemakai.
· Program virus diletakkan pada Boot Record atau track yang jarangdiperhatikan oleh komputer itu sendiri
· Program virus dibuat sependek mungkin, dan hasil file yang diinfeksi tidak  berubah ukurannya
· Virus tidak mengubah keterangan waktu suatu file

2.3  Macam-Macam Virus Komputer

1. Virus Trojan: Mengambil data pada komputer yang telah terinfeksi dan mengirimkannya pada pembuat trojan itu sendiri.
2.  Virus Backdoor: Hampir sama dengan trojan. Namun, Backdoor bisanya menyerupai file yang baik-baik saja. Misalnya game.
3. Virus Spyware: Virus yang memantau komputer yang terinfeksi.
4.  Virus http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rogue&action=edit&redlink=1″>Rogue: merupakan program yang meniru program antivirus dan menampilkan aktivitas layaknya antivirus normal, dan memberikan peringatan-peringatan palsu tentang adanya virus. Tujuannya adalah agar pengguna membeli dan mengaktivasi program antivirus palsu itu dan mendatangkan uang bagi pembuat virus rogue tersebut. Juga rogue dapat membuka celah keamanan dalam komputer guna mendatangkan virus lain.
5. Virus http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rogue&action=edit&redlink=1″>Rogue: merupakan program yang meniru program antivirus dan menampilkan aktivitas layaknya antivirus normal, dan memberikan peringatan-peringatan palsu tentang adanya virus. Tujuannya adalah agar pengguna membeli dan mengaktivasi program antivirus palsu itu dan mendatangkan uang bagi pembuat virus rogue tersebut. Juga rogue dapat membuka celah keamanan dalam komputer guna mendatangkan virus lain.
6. Virus Rootkit:  Virus yang bekerja menyerupai kerja sistem komputer yang biasa saja.
7. Polymorphic virus: Virus yang gemar berubah-ubah agar tidak dapat terdeteksi.
8. Metamorphic virus: Virus yang mengubah pengkodeannya sendiri agar lebih sulit dideteksi.
9. Virus ponsel: Virus yang berjalan di telepon seluler, dan dapat menimbulkan berbagai macam efek, mulai dari merusak telepon seluler, mencuri data-data di dalam telepon seluler, sampai membuat panggilan-panggilan diam-diam dan menghabiskan pulsa pengguna telepon seluler.
10. Virus ponsel: Virus yang berjalan di telepon seluler, dan dapat menimbulkan berbagai macam efek, mulai dari merusak telepon seluler, mencuri data-data di dalam telepon seluler, sampai membuat panggilan-panggilan diam-diam dan menghabiskan pulsa pengguna telepon seluler.
11. Virus Compiler: virus yang sudah di compile sehingga dapat dieksekusi langsung. Ini adalah virus yang pertama kali muncul di dunia komputer, dan mengalami perkembangan pesat sekarang. Virus pertama ini sangatlah sulit dibasmi karena dibuat dengan bahasa rendah, assembler. Memang bahasa ini cocok untuk membuat virus namun sangatlah susah menggunakannya. Keunggulan dari virus ini adalah mampu melakukan hampir seluruh manipulasi yang mana hal ini tidak selalu dapat dilakukan oleh virus jenis lain karena lebih terbatas.
12. Virus File, adalah virus yang memanfaatkan file yang dapat dijalankan/dieksekusi secara langsung. Biasanya file *.EXE atau *.COM. Tapi bisa juga menginfeksi file *.SYS, *.DRV, *.BIN, *.OVL dan *.OVY. Jenis Virus ini dapat berpindah dari satu media ke semua jenis media penyimpanan dan menyebar dalam sebuah jaringan.
13. Virus Sistem, atau lebih dikenal sebagai virus Boot. Kenapa begitu karena virus ini memanfaatkan file-file yang dipakai untuk membuat suatu sistem komputer. Sering terdapat di disket/tempat penyimpanan tanpa sepengetahuan kita. Saat akan menggunakan komputer(restart), maka virus ini akan menginfeksi Master Boot Sector dan System Boot Sector jika disket yang terinfeksi ada di drive disket/tempat penyimpanan.
14. Virus Boot Sector, virus yang memanfaatkan hubungan antar komputer dan tempat penyimpanan untuk penyebaran virus. Apabila pada boot sector terdapat suatu program yang mampu menyebarkan diri dan mampu tinggal di memory selama komputer bekerja, maka program tersebut dapat disebut virus. Virus boot sector terbagi dua yaitu virus yang menyerang disket dan virus yang menyerang disket dan tabel partisi.
15. Virus Dropper, suatu program yang dimodifikasi untuk menginstal sebuah virus komputer yang menjadi target serangan. setelah terinstal, maka virus akan menyebar tetapi Dropper tidak ikut menyebar. Dropper bisa berupa nama file seperti Readme.exe atau melalui Command.com yang menjadi aktif ketika program berjalan. Satu program Dropper bisa terdapat beberapa jenis Virus.
16. Virus Script/Batch, awalnya virus ini terkenal dengan nama virus batch seperti yang dulu terdapat di file batch yang ada di DOS.Virus script biasanya sering didapat dari Internet karena kelebihannya yang fleksibel dan bisa berjalan pada saat kita bermain internet, virus jenis ini biasanya menumpang pada file HTML (Hype Text Markup Language) dibuat dengan menggunakan fasilitas script seperti Javascript, VBscript,4 maupun gabungan antara script yang mengaktifkan program Active-X dari Microsoft Internet Explorer.
17. Virus Macro, virus yang dibuat dengan memanfaatkan fasilitas pemrograman modular pada suatu program aplikasi seperti Ms Word, Ms Excel, Corel WordPerfect dan sebagainya. Walaupun virus ini terdapat didalam aplikasi tertentu tetapi bahaya yang ditimbulkan tidak kalah berbahayanya dari virus-virus yang lain.
18. Virus Stealth, virus ini menggunakan cara cerdik, yakni dengan memodifikasi struktur file untuk meyembunyikan kode program tambahan di dalamnya. Kode ini memungkinkan virus ini dapat menyembunyika diri. Semua jenis virus lain juga memanfaatkan kode ini. Ukuran-ukuran file tidak berubah setelah virus menginfeksi file.
19. Virus Companion, virus jenis ini mencari file *.EXE untuk membuat sebuah file *.COM dan menyalin untuk meletakkan virus. Alasannya, file *.COM berjalan sebelum file *.EXE.
20. Virus Hybrid, virus ini merupakan virus yang mempunyai dua kemampuan biasanya dapat masuk ke boot sector dan juga dapat masuk ke file. Salah satu contoh virus ini adalah virus Mystic yang dibuat di Indonesia. Tidak mudah untuk mengetahui ciri-ciri adanya virus, karena tidak bisa dilihat secara real. Apalagi perkembangan virus sangat pesat dalam kurun waktu satu bulan bisa tercatat adanya 800 – 1000 virus baru. Perlu pengalaman lebih untuk mengetahui adanya virus. Walaupun demikian, indikasi-indikasi adanya virus dalam sistem dapat dirasakan, antara lain: Apabila indikasi-indikasi di atas sudah dirasakan, selanjutnya adalah mencari bukti-bukti bahwa virus sudah meradang, seperti terbentuknya file-file tambahan, perubahan atau hilangnya file-file sistem, perubahan pada struktur registry, dan lain-lain. Misalnya terbentuknya replikasi file folder.htt dandesktop.ini akibat infeksi virus redlove.
2.4       Beberapa Cara Penyebaran Virus
Virus komputer harus memiliki media untuk dapat menyebar,virus computer dapat menyebar keberbagai komputer/mesin lainnya juga melalui berbagai cara, diantaranya:
1. Disket media storage R/W
Media penyimpanan eksternal dapat menjadi sasaran empuk bagi virus untuk dijadikan media. Baik sebagai tempat menetap ataupun sebagai media penyebarannya.Media yang bias melakukan operasi R/W (read dan Write) sangat memungkinkan untuk ditumpangi virus dan dijadikan sebagai media penyebaran.
1. Jaringan ( LAN, WAN,dsb)
Hubungan antara beberapa computer secara langsung sangat memungkinkan suatu virus ikut berpindah saat terjadi pertukaran/pengeksekusian file/programyang mengandung virus.
1. WWW (internet)
Sangat mungkin suatu situs sengaja di tanamkan suatu ‘virus’ yang akanmenginfeksi komputer-komputer yang mengaksesnya.
1. Software yang Freeware, Shareware atau bahkan Bajakan
Banyak sekali virus yang sengaja di tanamkan dalam suatu program yang disebarluaskan baik secara gratis, atau trial version yang tentunya sudahtertanam virus didalamnya.
1. Attachment pada Email, transferring file
Hampir semua jenis penyebaran virus akhir-akhir ini menggunakan email attachment dikarenakan semua pemakai jasa internet pastilah menggunakan email untuk  berkomunikasi, file-file ini sengaja dibuat mencolok/menarik perhatian, bahkan seringkali memiliki ekstensi ganda pada penamaan filenya.
2.5       Cara Mengatasi Virus komputer
Sangat banyak jenis virus komputer tapi apa cara mengatasi virus komputer yang cepat. Paling cepat untuk menghilangkan virus komputer dengan cara instal ulang operating system anda tapi pekerjaan ini merepotkan, kita harus instal semua software kembali baik software motherboard, vga card, audio , network dan belum lagi software yang sering kita jalankan harus di instal kembali karena registrasinya sudah terhapus beserta os sebelumnya. Tapi apakah dengan install ulang merupakan cara mengatasi virus komputer yang tepat. Bisa jadi virus komputer sudah ada pada OS bajakan anda jika menggunakan windows bajakan. Saat anda terhubung secara online, virus yang sudah terlebih dahulu ada pada OS anda akan terkoneksi dengan server pembuat virus tersebut dan mulai menyerang komputer/laptop anda. Cara lainnya bisa menggunakan antivirus yang premium , bukan maksud meremehkan yang gratisan akan tetapi antivirus yang gratisan biasanya kecepatan dan proses penghilangan virus komputer terkadang dibatasi agar kita mau beli yang premium. Tetapi apakah ini jaminan bagi kita bakal terhapus virusnya dari komputer/laptop kesayangan anda? Belum tentu terjamin karena ada juga virus jenis tertentu yang bahkan masih baru dan penyebarannya sangat cepat sehingga antivirus anda yang premium pun belum bisa mengenali jenis virusnya.
Ada juga virus komputer yang suka menduplikasi dirinya sendiri dan membuat banyak shortcut sehingga tidak habis – habis dibasmi. Mungkin dengan cara menghapus dari sistem administrator OS windows yang belum terkena virus , cara ini cukup ampuh tetapi dibutuhkan keahlian khusus agar nanti andanya tidak mengalami crash saat menghapus otomatis atau manual virus komputer. Jika cara antivirus premium dan menghapus dengan sistem administrator belum juga hilang, mungkin anda bisa cari software yang khusus menghapus virus tertentu. Biasanya ada antivirus yang khusus hanya menghapus 1 atau 2 jenis virus tertentu saja.
Jika anda sudah bisa mengatasi virus komputer , mungkin beberapa tips dibawah ini bisa anda coba agar tidak terkena virus kembali :
a)    Gunakan OS Windows original, harganya memang mahal tapi sebanding dengan waktu yang terbuang saat terkena virus apalagi sampai harus instal ulang.
b)    Selalu update antivirus anda baik itu gratisan maupun premium, jika anda suka online update juga browser anda.
c)    Jika menerima file secara online maupun offline baik itu dari teman akrab atau bahkan dari bos anda sekalipun tetap harus anda SCAN terlebih dahulu. Bisa menggunakan software antivirus anda atau bisa secara online lewat virustotal.com
d)   Jangan pakai software premium / berbayar yang bajakan atau crack, ada sebagian crack yang sudah disusupin virus atau spyware.
Gejala komputer terinfeksi virus:
a)    Komputernya lelet banget jalannya seperti zombie.
b)    Tiba-tiba diam tanpa aba aba dan tidak ada respon.
c)    Blue screen atau crash dan kemudian restart.
d)   CDROM, Harddisk, Floopy dan USB drive tidak bisa diakses
e)    Tampilan user interface berubah
f)     Alat input seperti keyboard atau mouse tidak bisa di control
langkah untuk mengatasi masalah virus jika terlanjur terinfeksi ?
a)    Keluar dari apliksi yang sedang berjalan dan segera matiin komputernya.
b)    Cabut harddisk yang telah terinfeksi, lakukan prosedur backup data yang penting terdahulu.
c)    Pindahkan posisi jumper harddisk menjadi slave, kemudian pasang di komputer lainya yang telah terinstall anvirus yang up-to-date.
d)   Scan harddisk yang terinfeksi virus
e)    Harddisk yang telah di bersihkan dari virus, di test apakah telah berfungsi dengan benar Jika Step 5 gagal, disarankan menformat dan menginstall kembali sistem operasinya karena itu cara yang paling aman dari penghapusan virus secara permanen.
2.6       Jenis-Jenis Anti-Virus
Antivirus adalah sebuah jenis perangkat lunak yang digunakan untuk mendeteksi dan menghapus virus komputer dari sistem komputer. Disebut juga Virus Protection Software. Aplikasi ini dapat menentukan apakah sebuah sistem komputer telah terinfeksi dengan sebuah virus atau tidak.
Umumnya, perangkat lunak ini berjalan di latar belakang (background) dan melakukan pemindaian terhadap semua berkas yang diakses (dibuka, dimodifikasi, atau ketika disimpan). Sebagian besar antivirus bekerja dengan beberapa metode seperti di bawah ini :
1. Pendeteksian dengan menggunakan basis data virus signature (virus signature database). Cara kerja antivirus ini merupakan pendekatan yang banyak digunakan oleh antivirus tradisional, yang mencari tanda-tanda dari keberadaan dari virus dengan menggunakan sebagian kecil dari kode virus yang telah dianalisis oleh vendor antivirus, dan telah dikatalogisasi sesuai dengan jenisnya, ukurannya, daya hancurnya dan beberapa kategori lainnya. Cara ini terbilang cepat dan dapat diandalkan untuk mendeteksi virus-virus yang telah dianalisis oleh vendor antivirus, tapi tidak dapat mendeteksi virus yang baru hingga basis data virus signature yang baru diinstalasikan ke dalam sistem. Basis data virus signature ini dapat diperoleh dari vendor antivirus dan umumnya dapat diperoleh secara gratis melalui download atau melalui berlangganan (subscription).
2. Pendeteksian dengan melihat cara bagaimana virus bekerja: Cara kerja antivirus seperti ini merupakan pendekatan yang baru yang dipinjam dari teknologi yang diterapkan dalam Intrusion Detection System (IDS). Cara ini sering disebut juga sebagai Behavior-blocking detection. Cara ini menggunakan policy (kebijakan) yang harus diterapkan untuk mendeteksi keberadaan sebuah virus. Jika ada kelakuan perangkat lunak yang “tidak wajar” menurut policy yang diterapkan, seperti halnya perangkat lunak yang mencoba untuk mengakses address book untuk mengirimkan e-mail secara massal terhadap daftar e-mail yang berada di dalam address booktersebut (cara ini sering digunakan oleh virus untuk menularkan virus melalui e-mail), maka antivirus akan menghentikan proses yang dilakukan oleh perangkat lunak tersebut. Antivirus  juga dapat mengisolasi kode-kode yang dicurigai sebagai virus hingga administrator menentukan apa yang akan dilakukan selanjutnya. Keuntungan dari cara ini adalah antivirus dapat mendeteksi adanya virus-virus baru yang belum dikenali oleh basis data virus signature. Kekurangannya, jelas karena antivirus memantau cara kerja perangkat lunak secara keseluruhan (bukan memantau berkas), maka seringnya antivirus membuat alarm palsu atau “False Alarm” (jika konfigurasi antivirus terlalu “keras”), atau bahkan mengizinkan virus untuk berkembangbiak di dalam system (jika konfigurasi antivirus terlalu “lunak”), terjadi false positive. Beberapa produsen menyebut teknik ini sebagai heuristic scanning.
Antivirus yang menggunakan behavior-blocking detection ini masih sedikit jumlahnya, tapi di masa yang akan datang, kemungkinan besar semua antivirus akan menggunakan cara ini. Beberapa antivirus juga menggunakan dua metode di atas secara sekaligus
Tabel berikut berisi beberapa antivirus yang beredar di pasaran :
Produk
Situs Web
eSafe
Avast
Anyware AntiVirus
Ansav
AVG Anti-Virus
Quick Heal
Vexira Antivirus
Command AntiVirus
eTrust
waVe Antivirus
SpIDer Guard
NOD32
F-Prot Antivirus
F-Secure Anti-virus
RAV AntiVirus
AntiVir dan AntiVir Personal Edition
ViRobot, DataMedic, Live-Call
WinProof dan ExcelProof
Die Klinik
Kaspersky Anti-Virus (AVP)
VirusBUSTER II
email scanning services
eScan
MKS Vir
McAfee Anti-Virus dan McAfee Virus Scan
InVircible AV
Norman Virus Control
Panda AntiVirus


BAB lll
PENUTUP
3.1       Kesimpulan
Virus komputer adalah suatu program komputer yang menduplikasi atau menggandakan diri dengan menyisipkan kopian atau salinan dirinya ke dalam media penyimpanan / dokumen serta ke dalam jaringan secara diam-diam tanpa sepengetahuan pengguna komputer tersebut. Efek dari virus komputer sangat beragam mulai dari hanya muncul pesan-pesan aneh hingga merusak komputer serta menghapus file atau dokumen kita. Cara yang paling ampuh agar kita tidak terkena virus komputer adalah dengan cara menginstall program komputer yang orisinil atau asli bukan bajakan yang tidak ditunggangi virus dan kawan-kawan, tidak menghubungkan komputer dengan jaringan atau internet, serta tidak pernah membuka atau mengeksekusi file yang berasal dari komputer lain. Tetapi cara seperti itu terlalu ekstrim dan kurang gaul dalam penggunaan komputer sehari-hari karena biasanya kita melakukan pertukaran data atau file dengan komputer lain baik berupa file pekerjaan, file gambar, file attachment, file musik, file video, dan lain sebagainya. Jadi untuk menghindari komputer kita diinfeksi dan terserang virus maka kita harus waspada dalam berinteraksi dengan file dari komputer lain, file dari media penyimpanan dari orang lain, attachment email, pertukaran file jaringan, lubang keamanan komputer kita, dan lain-lain. Pasang antivirus yang bagus yang di update secara berkala serta program firewall untuk jaringan dan anti spyware dan adware untuk menanggulangi jenis gangguan komputer lain
3.2       Saran
Karya ilmiah ini memuat banyak informasi mengenai virus. Karena itu, disarankan karya ilmiah ini dibaca oleh orang-orang yang ingin belajar melindungi komputernya dari serangan virus dan untuk orang-orang yang tertarik pada perkembangan teknologi. Berhubung karya ilmiah ini cukup berat bagi masyarakat umumnya, disarankan pembaca membacanya secara perlahan. Jika tidak mengerti, pembaca dapat menanyakannya pada orang yang lebih memahaminya. Disarankan juga pembaca menanamkan dalam dirinya masing-masing untuk tidak takut pada ancaman virus. Pembaca cukup bersikap waspada dan percayalah bahwa Anda pasti dapat menangani masalah yang timbulkan virus setelah Anda membaca karya ilmiah ini.







DAFTAR PUSTAKA

Html http://www.scribd.com/doc/10900212/-Tentang-Virus-Komputer Makalah Penanganan Virus komputer